Analisa Usaha Budidaya Tani Nanas

Sebelum memulai budidaya nanas mungkin perlu mempelajari analisa usaha tani nanas. Dengan menganalisa maka kerugian yang akan dialami bisa diminimalisir dan keuntungan bisa dimaksimalkan. Usaha tani nanas saat ini menjanjikan karena kebutuhan buah nanas baik untuk industri maupun kebutuhan perkapita semakin meningkat. Bahkan diperkirakan Indonesia akan mengalami defisit nanas di tahun 2017-2019 bahkan mencapai 58.079 ton pertahun. 


Gambaran analisis usahatani nanas dapat dianalisis dengan perhitungan pendapatan total dan analisis imbangan penerimaan dan biaya R/C. Pendapatan total usahatani diperoleh dari selisih antara penerimaan hasil produksi dengan pengeluaran total usahatani. Pengeluaran total usahatani pada buah nanas di desa Cipelang terdiri dari pengeluaran tetap (total fixed cost) dan pengeluaran total tidak tetap (total variable cost). Biaya tetapnya adalah alat-alat pertanian usahatani nanas. Berikut ini adalah tabel alat-alat yang digunakan:








Pada analisis pendapatan, pendapatan yang diperoleh petani terdiri dari pendapatan berdasarkan atas biaya total dan atas biaya tunai. Pendapatan atas biaya tunai pada usahatani nanas sebesar Rp 22.635.500,- dan pendapatan atas biaya totalnya sebesar Rp 36.400.500,-. Nilai imbangan penerimaan dan biaya (R/C) tunai untuk usahatani nanas sebesar 7,79 yang berarti setiap biaya yang dikeluarkan petani sebesar Rp 1,- maka petani memperoleh penerimaan sebesar Rp 7,79,-. Sedangkan rasio total untuk usahatani nanas sebesar 1,67 yang artinya setiap biaya yang dikeluarkan petani sebesar Rp 1,- maka petani akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 1,67,-. Berdasarkan hasil analisis tersebut, kedua R/C usahatani nanas lebih dari satu maka dapat dikatakan bahwa usahatani nanas tersebut efisien karena nilai R/C lebih dari satu.



Demikianlah analisa usaha tani nanas. Dengan rasio R/C 1,67 berarti usaha tani nanas masih menguntungkan.

0 Response to "Analisa Usaha Budidaya Tani Nanas "

Posting Komentar

Ads