Pakan ternak semakin hari semakin mahal. Namun dengan bahan baku alternative limbah kulit nanas bisa menjadi solusi. Bahan mentah limbah nanas industri pengolahan nanas cukup banyak dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Dengan memanfaatkan limbah kulit nanas diharapkan usaha peternakan bisa menekan biaya produksi terutama biaya pakan.
Perkebunan nanas menghasilkan limbah yang cukup tinggi dan berpotensi sebagai pakan ternak. Produksi buah nanas secara nasional pada tahun 2013 adalah sebesar 1.558.196 ton (BPS, 2014). Menurut Nurhayati (2013), limbah kulit nanas yang dihasilkan dari industri pengolahan buah nanas mencapai 27% dari total produksi buah nanas. Menurut Raharjo (2013),terdapat sekitar 596 ribu ton setahun limbah kulit nanas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak alternatif. Ginting et al. (2005) menyatakan kulit nanas mengandung nutrien yang cukup tinggi yaitu bahan kering 14,22%, bahan organik 81,90%, abu 8,1%, protein kasar 3,50%, serat kasar 19,69%, lemak kasar 3,49% dan neutral digestible fiber (NDF) 57,27% dan merupakan sumber energi dengan kandungan energi bruto 4.481 kkal. Nurhayati (2013) mendapatkan bahwa kulit nanas masih memiliki nilai gizi yang baik yaitu bahan kering 88,9503%, abu 3,8257%, serat kasar 27,0911%, protein kasar 8,7809% dan lemak kasar 1,1544%. Ini berarti bahwa potensi kulit nanas sebagai sumber pakan ternak cukup tinggi serta cukup menjanjikan.
Berikut adalah gambaran teknologi untuk mengolah limbah nanas. Dengan metode ini akan menekan biaya produksi pembuatan pakan ternak dengan limbah nanas.
Teknologi ini dapat mengatasi masalah cepatnya limbah mengalami kerusakan apabila tidak segera dikeringkan. Dengan demikian pengolahan limbah menjadi silase dapat menghindari proses penggilingan maupun pengeringan, karena silase limbah dapat langsung digunakan sebagai pakan dasar. Hal ini dengan sendirinya berpotensi untuk mengurangi biaya pengolahan secara signifikan, walaupun untuk mengolah limbah kedalam bentuk silase juga membutuhkan biaya, antara lain untuk pembuatan silo dan bahan aditif.
Sebagai kesimpulan adalah limbah nanas yang merupakan sisa olahan produk yang biasa terbuang bisa diubah menjadi bernilai ekonomi. Produksi pakan ternak yang selama ini hanya tergantung pada bahan dasar jagung yang sebagian masih impor sehingga harga pakan ternak semakin mahal. Dengan bahan lokal yang berasal dari limbah akan mengurangi biaya pakan karena secara otomatis pakan ternak dari limbah nanas harganya lebih murah.
0 Response to "Manfaat Limbah Kulit Nanas Untuk Pakan Ternak "
Posting Komentar